Jember, Sayangi.com - Kekhawatiran muncul dari para
petani tembakau di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pasalnya, mereka takut
penutupan pabrik PT Sampoerna di Kabupaten Jember akan berdampak
jatuhnya harga tembakau.
“Kami khawatir akan terjadi permainan
harga di tingkatan gudang dengan ditutupnya pabrik Sampoerna di Desa
Gerahan Kecamatan Silo,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia,
Hendro Handoko, Kamis (22/5).
Menurut Hendro, yang membuat para
petani khawatir adalah pada saat musim panen nanti, akan ada permainan
harga oleh para pengepul tembakau.
“Mereka bisa saja menentukan harga seenaknya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, momentum penutupan bersamaan dengan musim tanam tembakau
“Sangat tidak pas momentumnya, sehingga banyak petani yang maju mundur untuk tanam tembakau,” jelas Hendro.
Hasil dari pendataan di lapangan, kata Hendro, sudah ada sekitar 17 persen petani di Jember yang mulai menanam tembakau.
“Jadi
yang tanam ada di wilayah Jember bagian timur dan utara, seperti di
daerah Kecamatan Silo, Sumberjambe, Jelbuk, dan Sukowono,” terangnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk telah menghentikan
operasional pabrik rokok terhitung tanggal 16 Mei 2014 yang
mengakibatkan terjadinya kasus PHK terhadap 4.900 pekerja yang terdiri
dari pabrik di Jember sebanyak 2.300 orang dan pabrik Lumajang mencapai
2.600 pekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar