Jum’at, 19
sya’ban 1434 H
Oleh : Imam
Al-Ghazali ra
Bagian I
Dengan Nama
Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Nabi Muhammad saw adalah utusan-Nya.
Kecintaan kepada Allah adalah topik yang
paling penting dan merupakan tujuan akhir pembahasan kita sejauh ini. Kita
telah berbicara tentang bahaya-bahaya ruhaniah karena mereka menghalangi
kecintaan kepada Allah di hati manusia. Telah pula kita bicarakan tentang
berbagai sifat baik yang diperlukan untuk itu.
Penyempurnaan kemanusiaan terletak di sini,
yaitu bahwa kecintaan kepada Allah mesti menaklukkan hati manusia dan
menguasainya sepenuhnya. Kalaupun kecintaan kepada Allah tidak menguasainya
sepenuhnya, maka hal itu mesti merupakan perasaan yang paling besar di dalam
hatinya, mengatasi kecintaan kepada yang lain-lain. Meskipun demikian, mudah
dipahami bahwa kecintaan kepada Allah adalah sesuatu yang sulit dicapai,
sehingga suatu aliran teologi telah kenyataan sama sekali menyangkal, bahwa
manusia bisa mencitai suatu wujud yang bukan merupakan spesiesnya sendiri.
Mereka telah mendefinisikan kecintaan kepada Allah sebagai sekedar ketaatan
belaka. Orang-orang yang berpendapat demikian sesungguhnya tidak tahu apakah
agama itu sebenarnya.
Seluruh muslim sepakat bahwa cinta kepada
Allah adalah suatu kewajiban. Allah berfirman berkenaan dengan orang-orang
mukmin: “Ia mencintai mereka dan mereka mencitaiNya.” Dan Nabi saw. Bersabda,
“Sebelum seseorang mencintai Allah dan NabiNya lebih daripada mencintai yang
lain, ia tidak memiliki keimanan yang benar.” Ketika Malaikat Maut datang untuk
mengambil nyawa Nabi Ibrahim, Ibrahim berkata: “Pernahkan engkau melihat
seorang sahabat mengambil nyawa sahabatnya?” Allah menjawabnya, “Pernahkan
engkau melihat seorang kawan yang tidak suka untuk melihat kawannya?” Maka
Ibrahim pun berkata, “Wahai Izrail, ambillah nyawaku!”
Doa berikut ini diajarkan oleh Nabi saw.
kepada para sahabatnya; “Ya Allah, berilah aku kecintaan kepadaMu dan kecintaan
kepada orang-orang yang mencintaiMu, dan apa saja yang membawaku mendekat
kepada cintaMu. Jadikanlah cintaMu lebih berharga bagiku daripada air dingin
bagi orang-orang yang kehausan.” Hasan Basri seringkali berkata: “Orang yang
mengenal Allah akan mencintaiNya; dan orang yang mengenal dunia akan
membencinya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar